Panglima COD

I love those conversation where you don’t have to worry about what you say, you can just be you. -TheGoodVibe.co

Surabaya, 7 Februari 2018.

Berawal dari sekedar menjadi pembaca dan penulis fanfiksi NaruHina di Wattpad, lalu bertemulah kami karena fanbook NaruHina yang dibuat oleh kak BukiNyan akhirnya diterbitkan. Meskipun kami sudah sering chat via Whatsapp, saya masih berpikir bahwa kak Buki adalah orang yang ‘agak’ sombong sampai detik pertama kami bertemu.

Karena dia sering memblokir readers yang tidak taat mematuhi aturan yang dia buat pada cerita-cerita yang dia publish di Wattpad, saya pikir, ‘Orang ini pasti galak dan sombong.’

Dan ternyata….

Kenyataan selalu berbanding terbalik dengan khayalan.

Dia orang yang ramah, supel, dan sangat humble. Menurut saya, cerita-cerita yang kak Buki publish di Wattpad sudah sangat bagus dan tentunya berada di level yang berbeda dengan penulis fanfiksi lainnya. Saya juga sependapat dengan salah satu pembaca cerita kak Buki tentang teknik penulisan dan isi cerita di lapak kak Buki yang setara dengan novel-novel komersial.

Tapi, kak Buki masih sering minder dan tidak percaya diri dengan tulisannya. Walau begitu, dia tetap mau belajar untuk bisa menulis lebih baik lagi.

That’s why I admire her.

Sejujurnya saya jadi agak kurang percaya kak Buki yang saya temui itu adalah orang yang sama dengan kak Buki yang rajin meng-update ceritanya di Wattpad.

Ketika di Wattpad dia sering dis cerita dan jarang membalas komentar readers-nya, namun pada saat bertatap muka dia malah tidak berhenti ngoceh.

Selain bertemu kak Buki, saya juga bertemu dengan teman baru sesama pembaca cerita kak Buki yang juga membeli fanbook-nya. Namanya Farah, biasa dipanggil Wawa sama kak Buki. Satu lagi mahkluk sanguin yang super rame dan kocak.

Kak Farah (Kerudung Bunga Aster), Kak Buki (Kerudung Hitam), Saya (Background-nya).

Kami janjian bertemu di dekat foodcourt Plasa Royal untuk makan siang, lalu kemudian nonton film yang sedang ramai dibicarakan, “Dilan 1990.”

Selesai menonton, saya dan kak Wawa dibuat panik setengah hidup karena kak Buki tiba-tiba mual. Jadilah adegan kejar-kejaran ala film India zaman ingusan dari depan pintu keluar teater sampai ke toilet umum dibumbui dengan adegan jatuhnya pop corn sisa yang mendramatisir aksi kami.

Sebenarnya kami mau membuang pop corn yang sudah ternodai itu, tapi kak Buki tetap kekeuh mempertahankannya demi wadah untuk tanaman di rumahnya.

Bukan, kak Buki bukan mual karena hamil muda. Dia pusing dan mual karena otaknya tiba-tiba overload dengan ide-ide untuk membuat cerita fanfiksi karena banyak sekali adegan yang menginsprasinya dari film Dilan 1990 itu.

Untungnya setelah muntah-muntah keadaannya membaik.

Memang orangnya seperti itu kalau terlalu banyak ide yang muncul di kepala serentak. Makanya dia menulis setiap hari ketika sedang membuat sebuah cerita di Wattpad.

SETIAP HARI! (Kecuali sakit atau ada kegiatan lain).

Setelah itu kami melakukan photobox (FYI, foto yang saya taruh di atas itu yang paling acceptable untuk dipamerkan dari 16 foto) dan lanjut menikmati kopi dan green tea yang salah pesan di J.Co.

Kami bertukar cerita dan bergosip layaknya teman lama yang baru bertemu lagi setelah sekian lama padahal itu adalah pertemuan pertama kami.

Lalu, dari pertemuan tersebut terbentuklah grup WA PANGLIMA COD yang juga terinspirasi dari Dilan sang panglima di geng motornya.

Bonus postingan IG & WP kak BukiNyan tentang pertemuan kami:

Ah, postingan kak Wawa juga.

Semoga jalinan silaturahmi kami tidak berakhir sampai di sini.

6 thoughts on “Panglima COD

Leave a reply to farAlwafa Cancel reply